Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Manisnya Tertambat Rindu, Cinta Terlarang 2 Episode 25

Episode 25  Novel Cinta Terlarang Ini Dosa Siapa Session 2 



Novel Romance Bebebs.com- Alena termangu di sofa ruang tamu tengah sendirian. Di tanganya memegang gadget dengan pikiran resah terbakar cemburu. Mata wanita seroja bergoyang itu nampak sendu memandang wajah foto suaminya di galeri. Sebuah wajah gagah saat mereka bulan madu di pulau dewata. 

Betapa indahnya berlatar belakang Pura Tanah Lot kala senja merona di atas permukaan air laut. Ia  fokus menatap lekat pria tampan bermata elang yang tampak bahagia. 


"Seberapa banyak rasa sakit dan penderitaan yang aku alami selama ini. Menjadi istrimu aku tidak akan pernah menyesalinya. Jika menjadi istrimu adalah sebuah kesalahan, maka selamanya aku tidak mau menjadi benar."

Alena sengaja menyimpan foto itu selama dua puluh tahun untuk paling tidak sedikit penawar rindu. Rindu yang sangat mahal harganya. 

"Sangat sadar. Seumur hidupku mungkin akan selalu terbakar cemburu. Tapi mau bagaimana lagi, hatiku selalu memilih dirimu, Kak."

Alena hanya bisa menangis membayangkan Urya dan Eva memadu kasih di kamar atas. Seperih apapun  akan tetap menunggu, ia tidak mau mengulangi kesalahan yang sama dua puluh tahun yang lalu. 

Alena teguh tidak akan pernah mencari pria lain sebagai pengganti pendamping hidupnya. Selamanya hingga tujuh kehidupan.


Sementara  Urya sudah sampai dalam kamar. Eva segera mengunci pintu, memastikan Alena tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. 

Plak

Eva menampar suaminya. Menggigit lengannya sampai Urya meringis kesakitan dan jatuh di atas ranjang.  Pembalasan itu kejam jendral. 

"Setelah Mas menyakiti dan mengkhianati sekarang mau mendapatkan cintaku? Enak aja. Gak sudi."

Mata Eva melotot penuh dengan kemarahan. Pikirannya terombang-ambing seperti perahu di tengah amukan badai. 

"Sekali lagi mohon maafin, Mas. Dek Va tau perintah Mama 'kan? Mas harus segera menyelesaikan semua ini agar bisa bertemu dengan Raditya."

Eva hanya bisa diam, tidak mampu membantah. Apa yang dikatakan suaminya memang benar. Keputusan mama mertuanya itu tidak bisa diganggu gugat. 

"Itu hukuman buat, Mas. Jika sampai terjadi sesuatu yang buruk pada Raditya. Seumur hidup aku tidak akan memaafkan Mas Urya."

Urya bangkit memeluk istrinya, berucap dengan suara bergetar. 

"Kamu cantik sekali, Dek...." Eva  menghela nafas.
"Gombal. Kadal darat memang suka berbual."

"Mas kangen banget, Dek...," bisik Urya di telinga istrinya. 

Eva mendengus kesal menguatkan hatinya. Mau bijimanapun pria yang nafasnya terasa hangat menyerbu tengkuknya adalah suaminya. 

"Kenapa Mas Urya tega melakukan semua ini padaku. Dosa apa yang sudah aku lakukan? Aku juga sangat rindu, Mas."

Eva membiarkan suaminya menelusuri kuduknya dengan mesra. Ia memutuskan untuk mengobati rindu bertahun-tahun terpendam. 

Urya merasa mendapat kemenangan, semangatnya seperti laju mobil formula one. Jemarinya sudah begitu lapar melihat wanita yang selalu dihatinya menanti musim hujan. 

Eva memejamkan matanya, membiarkan Urya menari sesuka hati. Demikian pula menutup segala lembaran pahit yang sudah terjadi. Mau bagaimana lagi, itu satu-satunya cara membuat suaminya kembali pulang jadi miliknya....

Selamat datang Cinta Baru 



Langit tidak berisik menaburkan bintang di angkasa kota jakarta. Semilir angin  menyambut malam meramu sunyi dalam hati. 

"Lu gak salah, Za.  Maafkan gue yang masih belum bisa melupakan Raditya," balas Dita jujur seraya menarik nafas dalam-dalam, berkali-kali, memenuhkan rongga kosong dalam dadanya hinga detak jantungnya berangsur normal.


Kata-kata Dita seperti anak panah melesat dari busur tepat mengenahi hati Reza yang menginjak-injak wajah harga diri seorang lelaki. Sakit menghuncam terhina seolah tiada arti.

"Gue tau, Ta.  Selamanya hati lu memang bukan buat gue," sindir Reza tanpa sadar cemburu.

Mengapa bibir mungil Dita begitu mudah mengurai nama Raditua? Nama itu justru menjadi sumber kecemburuan yang  menggores jiwa Reza. Calon suami mana  tidak sakit hati jika sang calon istri menceritakan kenangan indah bersama pria lain? Jawab.

"Lu marah ma gue, Za?" Dita menatap Reza tajam. Sejatinya perlahan gadis judes itu mulai menaruh rasa padanya.

"Buat apa gue marah. Emang gue berarti apa buat lu, Ta?"

Beberapa saat semua hening. Dita tidak mampu berkata apa-apa. Matanya memerah menahan gumpalan-gumpalan yang merangsek memenuhi dadanya seolah bersalah padanya.

"Ya udah. Lebih baik, batalin aja rencana pernikahan kita," balas Dita mendelik.

Sungguh suasana kencan pertama yang sangat tidak nyaman. Gerah, panas, gersang seperti tinggal di padang Gurun Sahara. Hempasan butiran pasir memenuhi seluruh mata, dada dan tidak terkendali.

"Gue cinta ama lu, Ta. Gue mau nikahin lu bukan karena perjodohan Om Surya. Gue memang sudah jatuh cinta semenjak pertama bertemu!" jelas Reza.

"Cinta kata lu? Sejak kapan?... Mana ada Cowok mau nikahin cewek gak murni kaya gue kalau bukan karena harta. Mana ada?" Kalimat pertanyan-pertanyaan Dita mengalir deras. Tatap matanya tidak berkedip tertuju lekat pada Reza.

"Sejak pertama gue lihat lu di rumah Mama Eva. Lu mungkin gak pernah melihat gue secara langsung. Jujur gue selalu memperhatikan lu dari jauh. Dan pernikahan kita adalah yang terbaik. Lu mungkin tidak tau kalau Kanya dan Raditya saling mencintai. Hubungan mereka lebih dari sekedar adik-kakak," jelas Reza lirih.

"Darimana lu tau  kalau Kanya dan Raditya saling cinta?" tanya Dita mulai merendahkan suaranya. Inilah pertama kalinya mata elang gadis judes itu menatap lemas.

Kanya dan Reza sama-sama orang luar yang telah dianggap keluarga sendiri oleh keluarga Surya. Sementara Reza bagi Kanya adalah sahabat terbaik bahkan bisa dikatakan lebih dari kakaknya sendiri.

"Percayalah gue cinta ama lu.  Gue menerima lu apa adanya. Tapi jika lu memang tidak bisa menerima gue? Gak apa-apa. Gue sadar siapa diri gue ini," balas Reza.

"Entahlah gue gak tau, apa gue cinta ama lu atau gak. Satu hal yang pasti, gue telah melakukan kesalahan. Jujur gue berbohong demi kebahagiaan Mama."

"Maksudnya?"

"Suatu saat lu akan tau sendiri jika lu nikahin gue," jelas Dita lirih.

Lirih itu justru membuat Reza terenyak semakin penasaran. Rahasia apa yang sebenarnya disembunyikan Dita? Namun sepertinya lampu kuning telah menyala.  Kemungkinan  bisa menjadi hijau atau justru malah merah.

"Jadi lu nerima gue?"

Semendadak angin, Dita merasa energinya menguap begitu saja. Seperti pelari maraton yang kelelahan dan nyaris mengalami dehidrasi saat telah mencapai garis finish.

"Emm..." balas Dita lirih meneteskan air mata bahagia.

Arogansi gadis judes itu telah meleleh oleh kejujuran dan kelulusan Reza. Rasanya itu sudah lebih dari cukup untuk mereka memulai suatu hubungan baru.

Mencoba Membuka Hati 


Pembicaran pun mulai mengalir dianatara mereka dan waktu tanpa terasa berputar begitu cepat hingga malam tiba. Makan malam bertema outdoor memang tersasa romantis. Apalagi berhiaskan taburan bintang-bnitang di langit membuat suasana semakin syahdu.

"Ceritain dong.  Saat lu diem-diem suka ma gue?" pinta Dita mencebik. Siapa sangka gadis angkuh Putri Surya itu bisa bersikap manja.

Semburat senyum mengembang Reza lemparkan dengan anggukan menggoda malu pada Dita. Ada getaran kuat yang ia rasakan saat menatap mata berbulu lentik cantik itu. Mendebarkan  dada. 

"Kasih tau gak ya?" balas Reza menggoda.
"Gak usah lah. Ya udah kita pulang saja!" ancam Dita merajuk.
"Iya gue ceritain. Apa yang gak sih buat lu, Ta?"

Satu persatu Reza mengurai cerita indah yang telah tersembunyikan selama ini. Sebuah cerita memaksa Dita bisa tertawa bahagia melepaskan semua beban derita hati.

Mereka kini tenggelam dalam rasa yang memabukan dengan risau membumbung terbang tinggi ke angkasa melepas sejenak beban batin untuk sesaat. Sesekali Dita hanya bisa tertegun saat mendengar kisah konyol Reza namun kemudian tertawa lagi.

"Gila lu. Masa segitunya lu mimpiin gue.  Jadi orang jangan terlalu polos kenapa, Za?"

"Ngomong jujur salah. Gak ngomong jujur tambah salah. Paling susah ya ngomong ma Cewek?"

Dita hanya nyengir manja dengan kupu-kupu berterbangan mengitari di dalam dada. Di mana bunga-bunga bermekaran dan semua nampak pelangi penuh warna.

"Makasih ya, udah buat gue bahagia malam ini, Za."
"Gak mau."
"Kok gak mau, Za?"

"Ya gak mau lah kalau malam ini aja. Karena gue maunya lu bahagia selamanya sampai maut memisahkan kita," balas Reza menggoda.

"Ah gombal. Bisa aja lu... Sejak kapan lu pintar merayu? Katanya tadi belum pernah pacaran. Ayo ngaku, Za?"

"Sejak kapan ya?... Emmm... Kasih tau gak ya?"

"Terserah...!"

"Sejak gue kenal lu. Sejak itulah, isi kepala gue hanya ada senyum lu, tawa lu dan semua hal tentang lu, Ta."

"Dengerin gue ya, Reza jelek... Gue bukan anak kecil yang bisa lu gombalin. Catat tu!!" balas Dita mencubit lengan Reza gemes.

Memang kencan pertama mereka tanpa persiapan topik pembicaraan, apalagi menghafal catatan puisi indah dari pujanga cinta. Nyatanya, saat rasa saling menyapa, semua hal seolah tersihir seindah surga.

Sebenarnya bukan masalah cafe-nya yang terletak di pinggir pantai lalu berhiaskan lautan bintang di langit yang membuat mereka romantis. Tersebab  sebuah rasa yang lahir dari ketulusan hati.

"Sakit..,Ta!" Reza mengaduh karena cubitan manja Dita.

"Maaf..." Namun belum selesai Dita menyelesaikan kata-katanya, Reza hanya tersenyum seraya tanganya mengambil tangan gadis berwajah separuh laksana bulan purnama untuk di genggam.

Kulit punggung tangan Dita yang putih selembut kapas, dielus-ulus Reza dengan ibu jarinya. Kemudian sebuah kecupan hangat mendarat di tangan gadis perparas cantik itu.

Reza hanya ingin menjadi alasan dibalik tawa Dita, bukan menjadi debu yang menyebabkan air mata. Ia telah membuktikan jika rasa hatinya tidak menipu.

"I love you, Ta."
"I love you too, Za! Tapi..."
"Tapi apa, Ta?"

Kabut telah mulai tersingkap dari hatinya, keraguan telah mulai pudar dari khayalanya dan kegelapan telah mulai pergi meninggalkan mata. Kini hati mereka telah mulai saling tertambat meski hanya untuk sesaat.

Apa cinta mereka akan bertahan atau justru berakhir di tengah jalan. Lantas bagaimana jadinya jika Dita mengetahui bahwa Raditya lumpuh? 

Next 

Daftar Isi Novel Cinta Terlarang 


Indeks link : 


(Tamat ) 


(On Going) 

Selamat membaca dan jangan lupa bahagia. Bersama Bercerita Bisa dan Terimakasih.

< Sebelumnya > < Selanjutnya >

Bebeb Admin
Bebeb Admin Admin Bebebs Belajar Bersama Bisa Comunity

Post a Comment for "Manisnya Tertambat Rindu, Cinta Terlarang 2 Episode 25"