Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Hal Paling Berharga, Janur Ajur Episode 2

Novel Remaja Janur Ajur Episode 2,  Manisnya Cinta Pertama 



Novel Remaja Romantis Bebebs.com- Merindukan seseorang kekasih dalam diam aku sudah terbiasa. Hanya mampu menyimpan perasaan yang selalu tumbuh tanpa bisa dihentikan. 

Lucunya, ditengah kenyataan pilu ini jangankan bayanganmu memudar, justru semua tentang kamu tergambar jelas di dada dalam debar. Semuanya tersimpan dalam manisnya rindu pertama yang berharga. 

"Paling berharga ya?"
"Iya sangat berharga."
"Dari pacar kamu?"
"Bukan. Aku lupa dapat dari mana. Ini sudah ada sejak pertama masuk SMP. Jadi aku jaga baik-baik sampai sekarang."
"Begitu ya?" Cowok ganteng itu mengambil bola yang hampir menimpuknya.
"Hai, Radeya ngambil bola lama banget. Come on, sudah mau mulai lagi loh."

Sebuah  suara yang membuat mereka berdua ke arah cowok lain memanggilnya. 
"Sabar kenapa, Bro!" sahut cowok bermata elang bernama Radeya. "Bener gak apa-apa. Gue lihat keknya loe kesakitan tadi?" imbuhnya menatap tajam Zadyra. 

"Emm gak apa-apa," jawab Zadyra sambil melihat ke bawah seakan ada yang salah dengan tali sepatutnya. 
"Its okay, no problem. Good lah. Duluan ya, bay."

Radeya melambaikan tangan, Zadyra membalasnya. Ia kemudian lari ke arah  lapangan. 

Ya ampun cowok itu ganteng banget. Tatapanya bikin makhluk betina di bumi bagian galaksi bima sakti disebut cewek siapa saja pasti detak jantungnya debar berantakan melihatnya. 

Anehnya kenapa rasanya cowok itu tidak asing. Siapa Radeya? Satu hal yang pasti bukan Radeya Raja Angga Karna Putra Surya dalam wiracarita mahabrata. 


Rasanya ingin segera aku ceritakan pada teman yang lain. Tapi ah gak jadi, malu entar diserobot mereka pula. Aku ingin menyimpannya sebagai rahasia. Batin Zadyra dalam hati.

Zadyra menyunggingkan senyuman manis. Sebuah senyuman untuk menyimpan segala rahasia rasa dan perasaan. 

"Gimana sudah 'aman', Dyra?" tanya Sheva saat kembali ke kelas. 
"Aman, thanks ya bantuannya, Shev."

Mereka tertawa mendengarnya. Kemudian  ngobrol apa saja. Hanya gadis berlesung pipi itu tidak begitu memperhatikan. 

Pikirannya tersita dengan peristiwa di lapangan   yang tidak akan pernah bisa dilupakannya, antara malu dan mau. Lucu.

Apakah Aku Jatuh Cinta? 

Gangguan perasaan apakah itu? Adalah demi angin pagi yang menerpa bening tanpa warna, hari ini aku tengah memikirkanmu. Secepat kilat merambat bayang senyum menyebalkanmu memenuhi minda, dada dan mata. 

Mendesah resah menatap kesunyian hari, menyembunyikan rasa ini dari orang-orang aku temui di kelas. 

Teruntuk pangeranku, yang hidung mancungnya tidak menjadi penghalang saat berciuman. Kenapa rasanya wajahmu itu sangat tidak asing. Pernahkah kita bertemu sebelumnya? 

Entahlah, emm ya ampun, sampai kapanpun rasanya aku pasti menganggap cowok itu paling ganteng, paling cool, paling good looking yang pernah aku lihat. 


Radeya  kelas berapa ya? Sepertinya kakak kelas XI. Apa sudah punya pacar belum. Ya ampun pertanyaan macam apa itu. Apakah aku bisa bertemu lagi dengannya tidak ya.

Seandainya aku ketemu lagi, aku harus ngomong apa coba. Astaganaga kenapa aku bisa seperti ini ya. Memikirkan yang tidak masuk akal? 

Hanya sekali saja,... bisa 'kan? Sekali saja lihat aku di sini yang masih saja begitu bodoh menunggu tatapan tajammu. Aku bahkan rela meneteskan air mata tersebab perasaan memilih ada. 

Kasih, lihatlah dihadapanku telah terbentang sebuah kehidupan yang mampu aku raih dengan hiasan menjadi sesuatu yang indah lagi agung. Sebuah kehidupan yang terbangun sejak pertama jumpa. Apakah aku jatuh cinta? 

Semesta Sedang Bercanda Tidak Lucu Sama Sekali 


Tepat matahari terpancang di umbun-umbun, tengah hari. Zadyra pulang sekolah berjalan ke arah lapangan untuk menemui seseorang yang sangat tidak asing baginya.

Seseorang yang keberadaannya jika dekat selalu berantem, jika jauh di rindukan. Siapalagi jika bukan kakak kandungnya. 

Kedua orang tua mereka jarang di rumah, sibuk pekerjaan. Papanya sering pergi ke luar negeri dan mama sibuk di kantor pusat mengurusi salah satu  perusahaannya. 

Bisa dibilang mereka dari keluarga berpunya, masalah ekonomi lebih dari cukup. Sebuah terlihat bahagia dan sempurna. 

Zadyra sudah sudah sampai di kawat pagar lapangan sepak bola.

"Mamas!" panggil Zadyra saat melihat cowok yang sedang dikerumuni cewek-cewek cantik. Arda terlihat senang melihat adiknya datang menyelamatkan dirinya dari kerumunan para cewek fans garis keras, penggemar beratnya. 

"Dyr, thanks ya. Loe datang tepat waktu. Gue hampir mampus sesak gara-gara mereka. Arda melihat sekilas pada cewek-cewek tadi.

"You are welcome, Brother. Pulang jam berapa. Gua tunggu kagak?"

"Tidak usah. Gue  mau pergi bareng teman-teman. Hitung-hitung menyambut anggota baru. Ada anak pindahan baru yang gabung punya bakat cakepdah. Namanya Radeya."

Oh My God. Kenapa dadaku gemetaran begini ya. Radeya jangan-jangan cowok tadi. Aduh otak jadi eror. Ada-ada aja. Lagi pula juga baru kenal? Batin Zadyra dalam hati. 

"Nah! Itu dia orangnya, Dyr."

Zadyra melihat ke arah yang ditunjuk. Deg dem ser seperti genderang mau perang, bergetar dari ujung kaki sampai ujung kepala. 

Benar sudah, Radeya adalah cowok yang bertemu Zadyra tadi pagi. Perasaan gadis cantik dengan rambut lurus seperti serutan sekam itu kacau berantakan. Apa yang akan terjadi? 


Taukah kamu apa itu paling menyebalkan? Adalah saat aku tidak bisa mengendalikan diriku sendiri. Menyebut namamu saja dadaku bergetar. 

Demi terik siang hari terus memanggang, aku tidak suka panas. Kenapa? Tersebab panas segalanya menjadi gerah dan tidak nyaman. Hanya saja aku bersyukur, bertemu denganmu seakan menjadi payung yang meneduhkan.

Ah tidak! Bagaimana meneduhkan, baru saja kenal sudah membuat aku mengalami gangguan psikologis. Lebih menyebalkan lagi, kenapa aku menginginkan semua ketidakpastian dan tidak nyaman ini?

Beruntung aku tidak membawa kamera. Iya kamera jika sudah fokus satu yang lain ngrblur. Ah apaan sih tidak jelas banget? 

Semesta sepertinya sedang bercanda tidak lucu sama sekali. Ya sudahlah, tunggu nex selanjutnya. 

Daftar Isi Novel Remaja Romantis Janur Ajur



Bebeb Admin
Bebeb Admin Admin Bebebs Belajar Bersama Bisa Comunity

Post a Comment for "Hal Paling Berharga, Janur Ajur Episode 2"