Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Janur Ajur, Manisnya Cinta Pertama

Novel Romance Sweet First Love Episode 1




Novel Remaja Romantis- Demi waktu terus berlalu meski aku katakan berhenti, kamulah orang pertama yang dapat mengajari aku arti keindahan dalam perjalanan kehidupan. Janur ajur artinya cinta pertama yang tidak terlupakan. 

Kekasih, aksara seindah surga telah tercipta dari terjaga dalam berbagai macam kalimat dan rupa. Hari ini jemariku begitu lapar untuk menuliskan cerita manisnya cinta pertama antara aku dan kamu untuk menjadi kita.

Prolog 

Tepat saat aku tersungkur, sebuah bola melayang jatuh didepan mata. Segera ingin beranjak berdiri untuk menutupi rasa malu, terlihat cowok ganteng berjongkok menjulurkan tangan. 

Rasanya seperti mimpi dan wajah cowok itu sungguh tidak asing sama sekali. Siapa dia? Adalah rasanya pernah bertemu sebelumnya. Bagaimana kejadiannya? 

Saat hujan semakin lebat,  kita  seperti pernah merapalkan mantra macopat, seakan itu doa terhebat. Langit masih menumpahkan airnya mengguyur bumi, aku masih disini, masih sama menghitung rintik yang tidak pernah usai, apa terjadi biarlah terjadi.

Hujan membawa ingatanku kembali pulang saat kata-kata membuat kita sepakat sekaligus sekarat. Berkali-kali ditepiskan, perasaan memilih ada meski didepak dalam minda.

Kapan dan di mana? Emmm aku tidak ingat...

Jam Pelajaran Pertama 


Matahari mulai meninggi menyapa bumi diluar sana. Angin sepoi-sepoi merhembus menerpa rambut bidari cantik dalam kelas.  Jelita, merah bibirnya seperti strabery.

"Ya Ampun!" Keluhnya sambil berbalik melihat temanya.

"Kenapa, Dyra?" 

Sheva mengintrogasi melihat gelagat aneh pada sahabatnya, Zadyra. Seperti cacing kepanasan. 

"Jadi malu mau ngomong apa. Emm... biasa 'bocor' dadakan. Kehadirannya tidak tepat waktu."

Seketika para tawa para sahabatnya pecah. 'Datang pas jam pelajaran itu memalukan. Sebenarnya udah dari tadi malam emosinya tidak setabil, hanya tidak peka saja.

Ia segera minta ijin pada ibu guru untuk pergi ke luar kelas. Kodrat kaum hawa ya mau bagaimana lagi? 

Zadyra menuruni tangga sekolah menuju toilet di lantai satu yang letaknya tidak jauh dari lapangan sepak bola. Sembari berjalan gontai, ia memperhatikan para cowok dari kelas lain yang sedang bermain bola.

Astaga ternyata banyak cogan di sekolah ini. Batin Zadyra senyum-senyum sendiri. Pikirannya seketika hilang fokus, kurang minum air putih. Semendadak angin...

Guabrak! Gadis itu tersungkur. 

"Oh my  God, sial banget sih. Lagi begini kok bisa-bisanya jatuh.

Baru saja Zadyra hendak beranjak berdiri dari jatuhnya. 

"Awas bola!"

Aduh apes deh. Bagaimana bisa ada bola melayang ke arahku? Keluhnya dalam hati. Wuss....seakan drama sinentron, bola melayang melambat dan jatuh didepanya. Buk... bola menggelinding dan terhenti berhadapan dengan muka Zadyra.

Hampir saja dicium bola, hanya kurang dari lima centimeter. Selamat dah dirinya.

Segera mengumpulkan kesadaran yang tercecer dalam minda, Zadyra ingin segera bangkit. Pikirannya ambyar berantakan. 

"Kamu gak apa-apa?"

Bagaimana bibirnya bisa begitu mudah meluncur pertanyaan tidak apa-ada. Jelas-jelas aku malu bukan main. Keluh Zadyra lagi.

Zadyra mendongak. Terlihat seorang cowok ganteng berjongkok mengulurkan tangan didepannya.

Pangeran dari mana nih. Gantengannya kebangetan bikin meleh kaum perempuan. Batin Zadyra dalam hati. Tersebab merasa malu, ia hanya diam saja. 

"Hai.. ada yang sakit gak?"

Sakit? Sakitnya tuh disini, malu tau bagi gadis cantik itu. Kata-katanya menghuncam membuat Zadyra tersadar. 

"Emm... Gue gak apa-apa kok."

Zadyra berdiri dibantu uluran tangan cowok didepannya itu. Tersenyum manis... Deg sepertinya ada yang salah dengan psikologis mereka....


Indeks Link Novel 

BAB 1

Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3, Bagian 4, Bagian 5

Bagian 6, Bagian 7, Bagian 8, Bagian 9, Bagian 10


BAB 2

Bagian 11, Bagian 12, Bagian 13, Bagian 14, Bagian 15

Bagian 16, Bagian 17, Bagian 18, Bagian 19, Bagian 20


BAB 3

Bagian 21, Bagian 22, Bagian 23, Bagian 24, Bagian 25

Bagian 26, Bagian 27, Bagian 28, Bagian 29, Bagian 30

Ikuti ceritanya yang akan tayang on going ya.

Manisnya Perasaan yang Memilih Ada


Tepat seseorang pangeran ada didepan mata ketika aku terpacak diujung perasaan. Kemudian pertanyaan membuka percakapan. 

"Apa yang sedang kamu pikiran?"


Sebuah pertanyaan yang membuat aku terdiam, belum muncul jawaban dalam minda. Aku lupa di mana menyimpan suaraku. Seandainya bisa, kiranya ingin aku pinjam suara sepoi angin yang mendesis untuk sekedar menyapa manis. 

"Mengapa hanya diam saja?"

Kali ini nada tinggi, sementara aku masih mengunci bibir. Seketika aku alihan pandangan pada dedaunan melambai di taman. Andai suaraku terekam disana ingin aku nyalakan musik merdu menyanyikan lagu hati.

"Mengapa tidak nyatakan saja?"

Pertanyaannya kian meninggi mendengung telinga. Bagaimana caranya untuk menjelaskan dada yang bergetar sebagai segala jawaban manis membingungkan. 

Aku terpaku tidak bergeming, darah berdesir dari ujung kaki hingga kepala. Ada perasaan aneh semacam tidak percaya. Apakah itu jawabannya? 

Aku bagaikan pohon nyiur bertunas janur mati gaya, keki tidak tau harus berbuat apa. Hanya saja tidak ingin beranjak pergi dan masih ingin menikmati dalam diam.

Sekali lagi dalam pikiran, kata-kataku hanya diam dalam gelombang ingatan menyimpan kenangan  hari ini esok dan selamanya....


Zadyra yang merasa malu mengalihkan perhatian melihat kuku-kukunya seakan ada yang salah dengan mereka. Matanya mencari-cari sesuatu. 

"Loe cari ini?" 

Cowok berhidup mancung itu melemparkan pertanyaan sambil menunjukkan saputangan biru bermotif bunga yang dia pegang, setelah mengamatinya sebentar. 

"Emm..., iya thanks  you. Lah kok bisa sama loe?

Zadyra mengambilnya mereka berdua saling melempar senyum. 

"Sebenarnya sapu tangan itu tadi tergeletak di tengah jalan. Ya gue pungut aja."

Semendadak angin perasaan Zadyra merasa ada yang aneh. Perasaan apakah itu? Masih bertanya-tanya. 

"Sekali lagi terimakasih ya. Sapu tangan ini  sangat berharga bagi gue." Gadis itu mengalihkan perhatian. Ah tidak itu memang sangat berharga. 

Apa yang akan terjadi? Next



Siapa cowok ganteng itu dan sepenting apa sapu tangan Zadyra? 


Hai sahabat Bebebs semoga sehat selalu. Ini novel remaja romantis semoga bisa menjadi teman santai menikmati senja. Jika ingin memberikan kritik dan saran, silahkan dikomentar ya. 

Selamat membaca dan jangan lupa bahagia. Bersama Bercerita Bisa dan Terimakasih.
Bebeb Admin
Bebeb Admin Admin Bebebs Belajar Bersama Bisa Comunity

Post a Comment for "Janur Ajur, Manisnya Cinta Pertama "