Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Kamar Penjara Kekasih, Cinta Terlarang Season 2 Episode 27

Novel Cinta Terlarang Ini Dosa Siapa Seasons 2 Episode 27 




Novel  Bebebs.com - Rintik sebening tirta  menjatuhi bumi beriringan dengan suara gemericik. Menatap jendela, wanita asal minahasa itu masih berdiri melihat dedaunan basah diluar sana melambai-lambai di guyur hujan.  

Kulitnya putih, halus selembut kapas, bertanda wajahnya untuk memiliki hati dipaksa luas. Benarkah hidup bukan tentang menunggu hujan reda? Ia kini rasanya  tengah menari dibawah guyuran air hujan agar air matanya tidak kelihatan. 

Eva Puspita Sari begitu mencintai Bang  Bayu? Mungkin aku bisa menerimanya. Karena bagaimana pun, aku hanya istri  keempat. Meski kini sudah naik peringakat menjadi yang ketiga karena Gina sudah di alam keabadian.

Makhluk betina mana tidak  sakit hati? Saat cinta terbagi. Tentu aku pun merasakan sakit hati dan kecewa mengetahui kebenaran Bang Bayu yang ternyata bernama Urya dan memiliki banyak istri. Mungkin aku bisa sedikit menerima jika Mbak Va masih setia, karena ia istri pertamanya. 

Belum lagi ia pernah bercerita, jika Bang Urya telah membawanya munuju puncak hingga bisa sukses seperti saat ini. Begitu juga Celine dan aku. Tanpa hadirnya Bang Urya mungkin masih menjadi jalang jalanan yang tersesat jalan pulang, keluh Angela dalam hati. 

"Kamu menangis?"

Sebuah suara yang membuyarkan lamunan saat lelaki hebatnya itu  masuk ke kamar.

"E-ehh... E-mm... Gak kok, Bang."

Lelaki  bermata elang itu meletakan kepalanya di atas pangkuan Angela. Ia raih tangan bidadarinya  dan menggengamnya erat. 

Angela tersenyum manis. Genggaman erat tangan Bayu membawa ingatannya kembali pada kenangan yang pernah dilalui bersama.

Aku masih ingat saat dulu ada salah satu anak buah Bang Bayu yang pekerjaanya hanya mabuk saja karena masalah keluarga. Bang Bayu bisa saja langsung memecatnya tanpa syarat karena telah merugikan perusahaan.

Namun justru tidak seperti kebanyakan orang, Bang Bayu bisa menempatkan anak buahnya itu pada tempatnya sesuai kemampuan yang dimilik. Hasilnya kini justru menjadi orang kepercaayaan di perusahaan. Belum lagi ia begitu peduli pada banyak orang lain.

Jujur, aku  sering dibuatnya cemburu.  Hanya aku tau apa yang Bang Bayu lakukan untuk kebaikan banyak orang, tentu itu membuatku bahagia bisa menjadi istrinya. Batin Angela dalam hati. 

"Maafin Abang jika sudah menyakitimu."

"Ngomong apa sih, Bang. Apapun yang Abang  lakukan, aku percaya itu demi kebaikan semua orang," balas Angela sembari mengecup keningnya.

"Abang lelah, Angela! Abang lelah dengan semua permainan takdir kejam ini."

"Ssstt... Kenapa Abang bicara seperti itu? Abang dulu pernah bilang, jika Abang tidak pernah berdoa untuk diringankan beban namun dikuatkan bahunya.
Karena itu aku percaya bahwa Abang  memang dipilih alam semesta  untuk sanggup memiliki bahu yang kuat." Angela menghela nafas. 

"Buktinya Abang selalu membuatku tepar kelonjotan tak berdaya," imbuhnya  mencebik manja.

"Sejak kapan kamu pinter merayu, Angela?"

"Sejak jadi istri Abang."

Gemas Bayu mencubit hidung Angela sampai memerah. Ia cubit balik pula hidung mancungnya.

Angela mendaratkan lumatan bibir pada suaminya untuk meminta maaf dan mememberikan kekuatan. Lantas dia sendiri bagaimana? 


Satu hal membuatku tak habis pikir, kenapa Alena begitu mencintai suamiku? Padahal Bang Bayu tidak pernah memberinya apapun juga. Baik harta benda atau menyelamatkanya dari lembah terkutuk sepertiku dan Celine.

Heranya lagi, Alena bahkan mendapat cacian dan hinaan dari semua orang. Tetap saja ia masih setia pada Bang Bayu.  Entahlah... Apa Agra kurang jantan untuknya atau memang otaknya sudah terbentur tiang listrik? Runtuk Angela dalam hati. 

"Sebenarnya Abang berharap Eva dan Alena menikah lagi dengan orang lain. Sebab itulah Abang pergi waktu itu. Tapi kenyataanya apa? Mereka masih saja bodoh menunggu Abang!" jelasnya jujur.

"Bang Urya pelet mungkin?" Angela merajuk.

"Enak saja!! Kalau Abang bisa pelet? Mending 'melet' cewek yang kaya raya dan muda atau artis korea yang bening," balasnya balik mengoda.

"Iya sih.. Toh jika Abang mau? Bisa beli cewek sesuai keinginan Abang seperti duluk waktu boking kita orang kan?"

Sesak dalam dada. Angela  menghela nafas saat teringat masa lalu kelam itu. Masa lalu sebelum menjadi istrinya dan melahirkan malaikat kecil untuknya.

"Mulai lagi...? Yang lalu biarlah berlalu. Abang menikahi kamu tidak bertanya dari mana asalmu! Dan bagaimana pun juga Abang cinta ama kamu."


Sebuah Hukuman Cinta 



Kecepatan cahaya tidak berkurang memantul menerangi kamar dengan dinding berhias walpaper bertema klasik yang elegan. Di kamar itu  dulu Angela tidak pernah cemas menunggunya pulang namun setelah semua rahasia terbongkar semua menjadi berbeda.

Terkadang ia merasakan kesepian dalam kecemburuan saat Bayu menjalankan kewajibanya pada istri-istrinya yang lain. Bagaimana pun juga Angela masih manusia yang punya hati punya rasa.

"Maafkan aku."

"Gak mau!"

"Kok ngak mau.. Kalau dikasih jatah mau kan?" tanya Angela menantang.

"Tetap gak mau."

"Bener gak mau? Ya udah kalau gitu. Sana minta ama istri Abang yang lain!" sindir Angela  nyesek.

"Gak mau nolak maksudnya, Sayang!" balas Bayu menarik Angela bergerumul di atas ranjang. 

Angela memejamkan matanya, menutup pandangannya dari dunia nyata yang kacau dan tidak jelas, memilih bahagia,
membiarkan jiwanya terbang ke alam maya yang penuh keajaiban. 

Baku hantam bibir itu membiaskan citra kasih yang merayapi leher, turun ke dadanya, membuatnya melayang seakan terbang keangkasa perasaan yang bebas.

Angela membiarkan dirinya terlena karena ia ingin melayang tanpa kengkang, melepaskan segala beban pikiran, melupakan segala cemburu membelenggu.


Semangat berapi-api keduanya saling mengulum dan saling melumat. Hasrat mereka berkembang berbuah menjadi kehangatan pelepasan rindu.

Angela semakin jauh terlena, merasakan desir darahnya bertambah cepat dan daerah-daerah sensitif di tubuhnya seperti terbangkit oleh sebuah kekuatan sihir. Kedua tangannya merangkul leher Bayu, merengkuh tubuh suaminya itu agar lebih erat terhenyak ketubuhnya.

Nafasnya mulai memburu dan desah gelisahnya mulai terdengar nyata. Bayu merasakan kelembutan kehangatan tubuh dalam pelukannya bagai mendung yang dapat menggulung segala kesedihan. Nikmat sekali rasanya memeluk bidadari surgawi yang  terindukan setiap hari, bisik hatinya. 

Aroma wangi  tubuh Angela sangat memabukkan, membuat Bayu terasa berada di salah satu sudut nirwana, di mana segalanya cuma keindahan dan kenikmatan belaka.

Pejatan tangguh Bayu  bernama Urya memang seperti itu. Angela sudah hafal benar tabiatnya.

"Bang... Aaazhhh .... tutup dulu pintunya Bang." Angela menghentikan permainannya. 

Bayu  baru saja mau bangun untuk mengunci pintu, semendadak angin Si Kecil datang.

"Ma.. Pa.. Anni malam ini ikut tidur Mama dan Papa ya?"

Sial... Pertempuran pun gagal akhirnya.  Bayu melemparkan pandangan geli pada Angela  tanda lagi apes.

Anni memang sangat dekat dengan papanya. Tentu ia merindukanya setelah beberapa hari tidak  pulang rumah. Sebenarnya bukan Anni yang rindu tapi mamanya tau. Racikan bumbu sudah disiapkan eh malah pengganggu datang, keluh Angela dalam hati.

"Aku juga ikut ya Ma, Pa!" Susul Lea masuk ke kamar.

Ini semua karena Bang Bayu kelamaan di istri-istri tuanya. Makanya anak-anaknya pada kangen semuanya.

Lea memang sudah remaja namun kelakuanya masih manja dan seperti anak kecil. Ia gak mau ngalah dengan adiknya. Sama-sama berebut kasih sayang dari papanya.

Lantas mamanya? Dapat apa? Sial. Runtuk Angela membatin.

"Ya sudah sini. Malam ini kita tidur rame-rame bareng-bareng," balas Angela pada kedua putrinya. 

Tidur rame-rame itu bagaimana ceritanya ya? Entahlah yang penting malam ini keluargaku kembali utuh seperti dulu lagi dan yang membuatku bahagia, Dita dan Raditya bisa menerima Lea dan Anni.

Walaupun aku tidak tau, apakah mereka tulus atau tidak. Jika Raditya dan Dita marah dengan Bang Bayu, aku bisa terima itu. Sebab bagaimana pun juga, sebagai sesama darah dagingnya, harusnya mendapatkan kasih sayang yang sama. Batin Angela dalam hati. 

"Kapan Papa nengok Kak Raditya?" tanya Anni tanpa dosa. "Iya Pa... Sekalian kita jalan-jalan ke Singapura," lanjut Lea menimpali.

Bayu hanya membalasnya dengan pura-pura tersenyum pada mereka. Sebagai istrinya tentu saja Angela paham bahwa sebenarnya ada sesuatu yang terjadi antara ayah dan anak itu.

Angela tau jika Bayu masih merasa berdosa pada Raditya. Apalagi ia adalah anak laki-laki satu-satunya di keluarga Surya.

"Iya nanti kalau Papa udah gak sibuk!" sahut Angela  mengalihkan pembicaraan.

"Benar kata Mamamu itu. Nanti kita akan menyusul kakakmu ke Singapura."

"Hore..." Anni kegirangan kemudian ia mencium pipi papanya itu.

Benarkah bahagia itu pilihan? Biarlah kupilih bahagia walaupun banyak luka di dalamnya. Mungkin luka itu adalah harga yang harus aku bayar.

Memang benar Bang Bayu  bukan lelaki yang sempurna. Begitu juga dengan diriku. Akan tetapi satu hal yang pasti, aku bahagia memiliki suami sepertinya. Aku bahagia dengan segala kekuranganya. Aku bahagia bersama anak-anaku. 

Kapanpun luka itu mengintai, aku siap menghadapinya dengan bahagia atau justru hacur berkeping-keping tidak tersisa.

Aku tau banyak orang membenci Bang Bayu. Hanya saja, seandainya mereka tau siapa Urya atau Bayu menyebalkan itu? Mungkin akan berkata berbeda. Biar lah apa kata orang, yang aku tau hanya hidup bersamanya, aku tetap terjaga. Teguh batin Angela dalam hati. 

Hujan mulai reda di luar sana. Langit mulai dihiasi bintang-bintang dengan cahaya terang. Angela bahagia terpenjara dalam kamar kekasih bernama keluarga. Masa depan dunia tidak ada yang tau pasti.  Akankah Raditya mau memaafkan papanya? 


Next 

Daftar Isi Novel Cinta Terlarang 


Indeks link : 


(Tamat ) 


(On Going) 

Selamat membaca dan jangan lupa bahagia. Bersama Bercerita Bisa dan Terimakasih.

< Sebelumya> < Selanjutnya >



Bebeb Admin
Bebeb Admin Admin Bebebs Belajar Bersama Bisa Comunity

Post a Comment for "Kamar Penjara Kekasih, Cinta Terlarang Season 2 Episode 27"