Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Tersesat Jalan Pulang, Cinta Terlarang 2 Episode 15

Novel Cinta Terlarang Ini Dosa Siapa? Season 2 Episode 15




Novel Cinta Terlarang Bebebs.com -  Hujan mulai mengguyur bumi saat Dita memandang langit gelap tidak berbintang. Hatinya terbakar belum bisa menerima kenyataan menyakitkan. Air bak ditumpahkan dari langit bersama kilatan petir dan surara guruh menggelar seakan ikut serta merasakan apa yang terjadi padanya. 

Bibir mungil Dita menggigil, tangannya sedikit gemetar saat menepuk-nepuk dadanya. Rasanya dunia sudah kiyamat untuknya.

"Aku tidak bisa marah dan kecewa, aku juga tidak bisa bahagia dan menerima. Segalanya, kosong dan hampa."

Segalanya Terasa Hampa 


Kekosongan membawa mindanya kembali pada saat pertama kali bertemu Raditya. Cowok itu selalu membuat dirinya jengkel di sekolah. Tiada hari tanpa pertengkaran. 

Sebuah pertengkaran yang pada akhirnya membuat mereka semakin dekat. Setelah pertengkaran berubah menjadi perasaan sayang justru takdir merenggutnya. Siapa sangka Raditya ternyata kakaknya sendiri. 

Hal ini bagaimana bisa mengalahkan Dita? Papa mereka yang seharusnya bertanggung jawab. Mengapa menikahi dua wanita tidak berani legal secara hukum negara? 

"Saat kecil aku selalu ingin memiliki seoarang kakak dan adik untuk menjadi teman bermain. Justru saat ini aku membencinya."

Dita menghela nafas, melihat ke bawah sana rasanya ingin melompat dari gedung itu dan mengakhiri semuanya. 

"Tidak aku, Raditya, Mama dan Mama Eva tidak bersalah. Pria itu sudah menghancurkan segalanya."

Dita tau, sumber dari segala petaka ini adalah perbuatan orang tuanya sendiri. Apakah memberikan hukuman pada mereka? 

"Pembalasan itu lebih kejam, Jendral!"


Lebih dari tiga jam Dita di atas rooftop rumah sakit akhirnya memutuskan turun untuk mengganti pakaiannya yang sudah basah kuyup. Sekuat hati mencoba untuk bersabar meski hatinya terbakar. 

Dita benar-benar  terdampar ke lembah putus asa, lalu hampir seluruh tubuhnya terhuncam duri-duri bunga cinta. Setiap memikirkan pria belahan jiwanya, bukan hanya hati yang sakit. Luka dari hujaman duri-duri bunga itu pun ikut mengkoyak tubuhnya. Membetas jantungnya menteskan air mata darah.

Begitu Dekat Hanya Tidak Melihat 


Gadis berwajah separuh laksana bulan purnama menyapa malam tengah ditelan durja bahkan tidak mampu duduk atau sekedar meminum seteguk air. Kata sakit rasanya  tidak mampu menggambarkan apa yang ia rasakan. Perih. Nyesek.


"Kak Dita baik-baik saja?" tanya Lea.

Dita  baru saja tiba mendekati kerumunan keluarga Bayu yang tengah menjenguk Raditya. Ia  duduk di atas kursi bersebelahan dengan Lea. Lorong lobby ruang tunggu rumah sakit seolah menjadi saksi pertemuan anak dan ayahnya itu meski mereka sama-sama tidak mengetahui kebenarannya.

Siapa sangka benih terbuang dalam rahim Alena, kini telah tumbuh menjadi gadis cantik dengan keperawanan yang dipertanyakan saat di kolam renang siang itu. Sosok, wajah, periangnya mewarisi sebagian dari Urya.

"Gue gak apa-apa," jawaban yang sangat terlambat dari bibir mungil Dita.

Waktu seolah mengerising melihat mereka hanya diam membisu tanpa suara. Dengan pertanyaan serta kecemasan berkecamuk di tiap masing-masing isi kepala. Bayu baru saja menidurkan putri kecilnya dalam pangkuan.

"Abang pulang aja dulu sama Anni.  Biar aku  sama Lea menemani mereka di sini," pinta Angela.

Tepat tengah malam, Bayu menuruti permintaan istrinya itu. Dengan menggendong Anni yang tengah tertidur, ia melangkah menuju mobil di parkiran. Tanpa di sadari, Eva berpapasan dengan Bayu hanya  mereka tidak saling melihat.

Lagi-lagi semesta memainkan sebuah drama tidak lucu sama sekali. Bayu-Eva begitu dekat hanya tidak saling melihat. Sama-sama merindu hanya belum bisa bertemu, sangat tidak lucu.  

Urya  kini berganti Bayu sangat dekat tepat di belakang Eva istri pertamanya. Istri yang ditinggalkan dua puluh tahun  lalu karena mengejar wanita lain bernama Alena. 

Hanya takdir merenggutnya hingga Urya menikah dengan Celline mantan  gadis panggilan.

Lucunya, Celine yang bernama asli Gina Aulia itu justru meminta Bayu menikahi Angela sahabat sekaligus patner dalam dunia malam. Gina kini telah di alam ke abadian menyimpan segala kebenaran tentang Bayu.

Wajah panas Eva sudah mulai mendingin sekalipun gumpalan-gumpalan sesak masih mencokol dalam dada. Derap langkah kakinya sudah mulai tegak sekalipun hatinya masih tertatih merintih.

Eva membuang nafas ke udara saat memandang Dita. Seolah tidak percaya jika ternyata Dita adalah putrinya Alena.


"Ma... Ini Tante Angela, mamanya Lea," selanjutnya. "Tante ini Mama."  Anya mengenalkan.

"Ternyata mamanya Lea masih muda dan cantik," sapa Eva seraya cipika-cipiki.

"Mbak juga masih cantik," balasnya.

Dita yang melihat Eva dan Angela begitu ramah dan baik membuat dadanya terasa sakit. Sangat berbeda jauh dengan pertemuan pertama antara mamanya Alena  dengan Eva.

Dulu Eva yang selalu menatapnya penuh cinta dan kasih sayang. Kini berganti tatapan kebencian. Sekalipun tidak bersalah, Dita hanya bisa meratapi nasibnya yang diperlakukan tidak adil.

Masih Tidak Mau Menyerah 


Alena kembali mendatangi mereka untuk memastikan semua perkataan Anya benar adanya. Ia mencari kepastian paling menyakitkan. 

Sekali saja, Alena masih berharap bisa bertemu Urya. Satu tujuannya, yaitu  untuk menghentikan hubungan Dita dengan Raditya.

"Pergi dari hadapanku!!" perintah Eva menggelegar. "Kamu benar-benar wanita tak tau malu. Berani-beraninya datang ke sini lagi."

"Aku ingin bicara berdua dengan, Mbak Va," pinta Alena lembut.

"Sebelum kesabaranku habis, pergi sekarang juga dari hadapanku."

"Gak akan.... Sebelum Mbak Va mengatakan yang sebenaranya."

Kemarahan Eva yang baru saja reda kini mulai tersulut lagi. Wajahnya memerah seoalah dicambuk cempeti ribuan kali. Sebelum akhirnya....

"Raditya,  loe harus bangun!! Gue gak mau anak dalam rahimku ini lahir tanpa Papa!" jerit Dita sendu sedan.

Waktu seolah terhenti berputar, semendadak angin semua orang mematung membisu. Terlihat jelas api neraka jahanam siap membakar mereka.

"Dita mohon kalian jangan bertengkar lagi! Jika bukan buat aku setidaknya buat Radiya. Jika bukan buat Raditya maka buat janinku ini," imbuh Dita, tangispun pecah.

"Apa!?" Hati Anya bagai tersambar petir hancur berkeping. "Bener itu, Ta?"

Dita hanya memegang perutnya dengan menangis sejadi-jadinya.

Jadi ini alasan Kak Raditya berpesan seperti itu padaku. Sekarang aku tau, kenapa Kak Raditya mencoba bunuh diri karena tidak bisa memilih antara aku dan Dita.

Aku harus sedih atau bahagia, Kak? Jika Kak Raditya tidak mencintaiku, tidak mungkin Kakak melakukan hal bodoh itu. Tangis dalam Hati Anya.

Hal bodoh membawa ingatan Anya dan Raditya waktu bersama....

Anya mengurangi cumbuanya, melepaskan pagutan yang sudah tertambat-lekat. Muka keduanya begitu dekat dan gadis cantik itu melihat mata kekasihnya berbinar seperti mata elang mengancam sekaligus menentramkan. 

"Aku kangen banget sama Kakak," bisik Anya. "Ayuk ke kamar takutnya dilihat orang," imbuhnya. 

"Apa kamu tidak menyesal nantinya?" bisik Raditya memandang lekat kedua mata Anya.

Setelah liburan dari Bali entah mengapa keduanya seperti mencandu rindu untuk selalu bercumbu-rayu.  Letak kamar Anya di lantai atas, jarak  dari ruang tamu tengah desain perjalanan penjuru kota tidak begitu jauh. 

Lari menaiki tangga menuju kamar sebagai jawaban gadis berambut lurus itu. Anya membalas lekat menatap matanya setibanya menutup kamar.

"Apapun keputusanku, aku tidak akan pernah menyesalinya. Aku juga tidak akan menuntut Kakak untuk bertanggung  jawab. Jangankan ragaku, nyawaku pun rela aku berikan untuk Kakak." Tangan Anya menekuk leher Raditya, tubuhnya sudah sangat gemetaran.

"Gadis bodoh, kamu ngomong apaan sih?" Raditya mengangguk.

Degub jantung Anya berdetak kencang. Ia membiarkan semuanya mengalir seperti air ke telaga bening tanpa warna....

Oh tidak!! Anya kembali sadar dalam lamunan....

**

"Itu tidak benarkan, Ta?"  Alena memeluk putrinya, dadanya sakit sekali. 

Ya Tuhan ampunilah hambamu ini. Engkau boleh menghukumku apa saja. Namun kenapa harus putriku. Engkau pun tau jika Raditya dan Dita itu adik-kakak satu papa.

Kenapa Engkau siksa aku seperti ini, Tuhan.  Kenapa? Aku benar-benar tak sanggup dengan semua penderitaan ini.

Kenapa Engkau lahirkan aku di dunia ini jika hanya untuk di siksa. Begitukah cara-Mu menghukumku? Runtuk tangis Alena dalam hati. 

"Tidak.... !!" Alena menjerit. Suaranya  melolong memecah malam. Seperti ada yang mengomando, satu persatu Satpam, Perawat hingga Dokter berdatangan mengerumuni mereka di ruang lobby rumah sakit. Lantas apa yang akan terjadi dengan mereka? 

Next 

Daftar Isi Novel Cinta Terlarang 


Indeks link:  


(Tamat ) 


(On Going) 

Selamat membaca dan jangan lupa bahagia. Bersama Bercerita Bisa dan Terimakasih.

<Sebelumnya > < Selanjutnya >
Bebeb Admin
Bebeb Admin Admin Bebebs Belajar Bersama Bisa Comunity

Post a Comment for "Tersesat Jalan Pulang, Cinta Terlarang 2 Episode 15"