Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Hindari 6 Kesalahan Menulis Judul Ini Agar Mendapatkan Banyak Pembaca, Apa Saja?

Kamu Termasuk yang Sering Salah Menulis Judul?




Bebebs.com - Apa kabar para Sahabat Bebebs? Semoga  selalu dalam keadaan sehat dan berbahagia. Bahagia rasanya sudah banyak mama muda dan sista yang mulai aktif menulis. Semangatnya luar biasa. 

Sudah pasti kami sangat mengapresiasi sahabat Author dan writers Bebebs baik yang menulis langsung dan kirim naskah untuk menyuguhkan karya menarik untuk memanjakan pembaca. 

Sungguhpun demikian di setiap konten masih banyak ditemukan kesalahan dalam penulisan judul. Selain tidak memenuhi persyaratan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), penulisan judul yang tidak tepat terlihat tidak professional sehingga konten jadi tidak berkualitas.

Selain itu agar tayang harus menunggu admin lama melakukan revisi tentu menjenuhkan. Naskah siap saji yang dikirimkan tentu lebih keren. 


Oleh sebab itu, yuk belajar menulis judul yang baik dan benar melalui kesalahan-kesalahan sebagai berikut : 

1. Judul Kurang dari Tiga Kata 


Menulis cerpen, cerbung dan novel untuk online tentu berbeda dengan offline atau kertas. Menulis judul untuk cetak kertas atau buku, judul satu atau dua kata tidak ada masalah. Akan tetapi secara online, persaingan keyword sangat ketat dan algoritma akan sulit untuk membacsnya. 

Oleh karena itu, setidaknya judul lebih dari tiga kata. 

Contoh :

Cinta Alena (Salah) 

Cinta Alena, Cerpen Sedih Bikin Banjir Air Mata (Benar) 

2. Penggunaan Huruf Kapital yang Salah



Berdasarkan PUEBI, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.


Contoh:

Inilah 3 Artis  Cantik Yang Kurang Laris Di Dunia Hiburan Tanah Air (Salah)

Inilah 3 Artis  Cantik yang Kurang Laris di Dunia Hiburan Tanah Air (Benar)


Selain kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, ada lima kelas kata yang tidak perlu menggunakan huruf kapital dalam judul, yaitu:


1. Kata depan (contohnya terhadap, ke, dan di)
2. Kata sambung (contohnya dan dan karena)
3 Kata seru (contohnya yuk, dong dan sih)
4. Artikula (contohnya si dan para)
5. Partikel penegas (contohnya pun)

Sedangkan yang dimaksud dengan unsur kata ulang sempurna, contohnya adalah Undang-Undang. 

Artinya, kata ulang tidak sempurna hanya perlu dikapitalisasi huruf awalnya saja. Contonya adalah Sayur-mayur dan Terbahak-bahak.

Contoh:

Undang-undang Sayur-Mayur Telah Disahkan (Salah)
Undang-Undang Sayur-mayur Telah Disahkan (Benar)

3. Penggunaan Tanda Koma (,) Lebih dari Dua 


Menulis konten Bebebs, kami telah menjelaskan bahwa tanda baca yang boleh digunakan lebih dari satu dalam judul hanya tanda seru (!) dan tanda Tanya (?). 

Artinya, selain kedua tanda baca tersebut, tanda baca lain tidak boleh digunakan lebih dari sekali. Oleh sebab itu, tanda koma (,) pun hanya boleh digunakan sekali dalam satu judul.


Contoh:

Novel Romantis, Pencarian Anak Terbuang, The Lost Forbidden Love Returns 2,  Episode 4 (Salah) 

Pencarian Anak Terbuang, Novel The Lost Forbidden Love Returns 2  Episode 4 ( Benar) 

4. Penggunaan Tanda titik (.)


Ingat PUEBI? Adalah diatur bahwa tanda titik tidak digunakan dalam judul.


Contoh :

Sakit Hanya Tidak Berdarah, Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan, Cerpen Remaja Bikin Nyesek. (Salah) 

Sakit Hanya Tidak Berdarah, Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan, Cerpen Remaja Bikin Nyesek  (Benar) 

5. Tidak Bisa Membedakan Imbuhan (di-) dan Keterangan Tempat



Kesalahan yang masih banyak ditemukan adalah penulisan kata dengan imbuhan di- dan di (keterangan tempat).  Penulisan yang benar untuk penulisan kata dengan imbuhan di- harus disambung. 

Contohnya adalah dimainkan, dicoba, dan ditiru. Sedangkan penulisan keterangan tempat yang benar harus dipisah. Contohnya adalah di Jakarta, di rumah, di saat itu, dan di dunia.


Contoh:

Cerita Romantis, Pertemuan Ditaman yang Romantis ( Salah) 

Cerita Romantis, Pertemuan di Taman yang Romantis (Benar) 

6. Judul Ditulis dengan Huruf Kapital Semua 


Taukah kamu apa itu menggemaskan? Adalah saat judul ditulis seperti capslock rusak, huruf kapital semua. 

Seharusnya penulisan huruf kapital semuanya adalah untuk singkatan saja. Demikian pembaca lebih mudah memahaminya. 

Contoh :

KISAH KELAM SISTA, AKU DIJUAL PACARKU PADA OM RENTENIR ( Salah  ) 

Kisah Kelam Sista, Aku Dijual Pacarku  pada Om Renternir (Benar ) 

7. Penulisan Sub Judul


Jika konten yang Beib tulis memiliki sub judul, sebaiknya penulisan sub judul juga mengikuti aturan judul utama. Uraian konten bisa ditulis di paragraf baru di bawah sub judul.

Sahabat Bebebs bisa mengembangkan tulisan dari setiap sub judul. Bisa seperti mengomentari dan memaparkan secara jelas. 

Sementara untuk cerpen, cerbung dan novel sub judul untuk pengembangan cerita. Usahakan minimal tiga sub judul. 

Apa Pentingnya Menggunakan Kata Baku? 


Memang era digital, semua orang bebas mengemukakan pendapat. Bisa melalui media sosial, blog dan website. Sungguhpun demikian, gaya bahasa dalam menyampaikan kreasi dan pendapat harus dibedakan bergantung pada platform apa yang digunakan. Coba perhatikan contoh tulisan di bawah ini.

A : u dah mkn lom, sayang? 

B : blm,, lagi mls. 


Menurut Beibs gaya tulisan tersebut pantas ditulis di media seperti apa. Apakah cocok jika ditulis sebagai bahan bacaan yang ditujukan kepada banyak orang? 

Gaya tulisan tersebut adalah gaya tulisan dalam chat pribadi dan hanya ditujukan kepada orang tertentu di mana posisi penulis dan pembaca sudah akrab, bukan?

Oleh sebab itu, dalam menulis konten Bebebs memang ditujukan kepada banyak pembaca, sebaiknya menulis dengan bahasa formal dan kata baku sesuai ketentuan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang Disempurnakan.


Menggunakan bahasa baku dapat menjaga kualitas konten karena tulisan menjadi lebih rapi dan professional.

Selain itu, menggunakan kata baku artinya Sahabat Beibs telah berkontribusi dalam melestarikan dan menjaga bahasa bangsa kita, yakni Bahasa Indonesia.

Lantas, apakah menulis dengan kata tidak baku sama sekali tak diperbolehkan? Tentu saja boleh selama kurang dari depan puluh persen. Begitu juga untuk karya fiksi, pada narasi udahan menggunakan kata baku dan boleh tidak baku pada dialog namun tidak boleh disingkat-singkat dan berlebihan. 

Lebih lengkap bisa mengeceknya disini . Singkatnya, jika kata yang Anda cari tidak ditemukan dalam KBBI Daring, maka Anda harus menulis kata tersebut dengan cetak miring atau diberi tanda kutip. 

Demikian tujuh  kesalahan yang sering terjadi dalam menulis judul dan pentingnya menggunakan kata baku.  Semoga panduan ini bisa membantu para writer dan author Bebebs bisa menciptakan konten-konten yang lebih baik lagi. 

Sementara karya yang sudah tersimpan di draft, kiranya bisa direvisi sesuai panduan ini agar editor dan admin bisa cepat menayangkan konten sahabat semuanya. 

Bersama bercerita bisa. Jangan lupa bahagia dan selamat menulis.
Kanya Anantasya
Kanya Anantasya Menulis agar tetap waras

Post a Comment for "Hindari 6 Kesalahan Menulis Judul Ini Agar Mendapatkan Banyak Pembaca, Apa Saja? "