Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Rumah Tangga Sering Bertengkar? Inilah 5 Tanda Pasangan Egois dalam Membina Keluarga, Apa Saja?

Dari Hati ke Hati Seputar Masalah Rumah Tangga



Sista, Bebebs.com- Bercucuran air mata memyimbahi hati yang kering kerontang lantaran rumah tangga segalanya menjadi gersang. Aku bersusah payah demi kita, kamu memilih tidak peka, terluka perih rasanya. 

Sekarang kamu sudah tidak sayang lagi sama aku ya? Atau kamu ada yang baru lagi. Semuanya berubah suram, menyakitkan. Demikian sudah tidak harmonis lagi. Hubunganmu dengan si dia dalam bahaya!

Sebelum bertanya siapa yang salah? Tersebab jawaban dari pertanyaan itu tidak juga ditemukan jawabanya, itu artinya apa coba? Jawab

Rumah Tangga Sering Bertengkar? Inilah 5 Tanda Pasangan Egois dalam Membina Keluarga, Apa Saja?



Demi hujan-hujan air mata disembunyikan, seiring bergulirnya waktu sebuah hubungan pernikahan, perlahan akan nampak sifat asli si wanita atau pria. Ketika itu salah satunya, bisa jadi sifat egois yang jarang disadari oleh pasangan suami-istri. 

Terus melaju meski dikatakan berhenti, siapa sangka awalnya manis, kata-katanya seimut marmut dan dunia sindah surga, tidak ada pertengkaran. Begitu waktu berjalan tidak seperti biasanya, pertengkaran pasti sesekali terjadi sebagai bumbu dari sebuah hubungan. Kemudian?

Seperti api dalam sekam, lama-lama panasnya mulai membakar, pertengkaran 'pun terjadi dan tidak terkendali. Lagi dan lagi penyebabnya bisa jadi karena egois, benarkah?  Temukan Tips Rumah Tangga Bahagia 

Ada beberapa orang bisa mentoleransi sifat egois untuk pasangan, sisanya mencari sebab dan alasan hanya untuk berpisah karena sudah kelain hati. Bosan atau....? Cekidot! 

1. Bertengkar Tersebab Selalu Merasa Paling Benar




Apapun yang dibicarakan, kamu selalu merasa yang paling benar. Apalagi saat dia melakukan kesalahan, akan kamu ungkit-ungkit terus setiap ada kesempatan tanpa mau intropeksi diri .

Kamu menganggap argumen dan alasanmu lebih logis dan baik tanpa mempertimbangkan betul argumen pasanganmu.

Apakah benar pria selalu salah atau wanita ingin dimengerti? Alhasilnya tengkar, tengkar dan bertengkar setiap hari hingga menjadi tradisi yang menyebalkan, dunia seolah berubah menjadi neraka.

Demikian aku tidak suka musim kemarau, segalanya panas dan bisa menjadi berantakan. Begitu juga dengan sebuah pernikahan, ketika sama-sama saling merasa benar, hanya menunggu waktu menjadi bubar.

Solusinya, saling introspeksi dan mau mengalah agar rumah tangga kembali indah dan tunggu sejenak, musim hujan akan tiba. 

2. Bertengkar Tersebab Selalu Mencari Alasan untuk Menghindar



Setinggi-tingginya burung bangau terbang akan kembali ke sarang jua. Lantas apa jadinya jika pasangan menikah lebih sering menghindari masalah? 


Demikian kabar dalam sebuah hubungan pernikan menjadi sesuatu biasa selalu ditunggu oleh setiap pasangan yang terpisah karena pekerjaan atau sesuatu hal. Begitu juga dengan pasangan lebih banyak bersama di rumah. 

Saat kemudian   seolah ditelan bumi, hilang tidak memberikan kabar atau sesekali memberikan kabar selalu dengan jawaban yang sangat bisa dihafal. Sibuk ini, sibuk itu dan berbagai macam alasan. 


Sedangkan pasangan dengan dalih saling bertemu karena bersama, tidak penting sekedar memberi kabar. Hingga hari-hari terasa hambar.

Saat ditanya kabar sudah barang pasti jawabannya adalah baik, sungguhpun demikian  baik pasangan menikah yang setiap hari bersama atau terpisah sesaat, kabar adalah cara komunikasi terbaik untuk menjaga hubungan pernikahan.

Masalah bukan untuk dihindari, melainkan dihadapi dan diperbaiki. Cara terbaik memperbaiki masalah adalah dengan komunikasi. 

3. Gaduh Karena Selalu Ingin Didengarkan dengan Tidak Mau Mendengarkan




Satu-satunya yang membuat tegar adalah saat didengar. Memahami segala suara merdu ataupun sumbang. Kepingin suara sumbang meberikan jarak dan kemudian hati terserak. 

Pernah tidak, kau mengalami hari cukup menyebalkan? Mulai curhat saat chatting atau secara langsung, menceritakan panjang lebar tentang yang dialami malah dicuekin. Sakitnya tuh disini!

Didengarkan saat ada masalah memang keinginan setiapp pasangan. Akan tetapi, tidak melakukan hal yang sama pada pasangan menjadi sebuah kesalahan besar yang perlu segera diperbaiki.

Terkadang orang bicara bukan karena butuh solusi, melainkan ingin didengarkan, meluapkan segal yang mengganjal hati. Seyogiyanya setiap pasangan menikah saling melengkapi, mau bercerita dengan jujur saat ada masalah.

Begitu  sebaliknya menjadi pendengar yang baik untuk pasangan. Belajar lebih peka, dengarkan dengan baik dan berikan respon sesuai ceritanya.

Mencoba untuk saling mendengarkan saat dibutuhkan kenapa tidak? Dari pada pasanganmu bicara pada orang lain justru lebih berbahaya. 

Perselingkuhan terkadang bukan karena adanya niat pelaku, melainkan adanya kesempatan, paham?


4. Bertengkar  Karena Selalu Mengancam untuk Alasan Tidak Jelas




Apakah saat senja datang atau hujan kembali pulang, seorang terkasih selalu menjadi alasan dalam minda. Demikian hal itu mungkin pernah dialami beberapa pasangan menikah yang hampir setiap harinya gaduh, suasana keruh dan berakhir jenuh.

Tahukah kamu apa tidak dianggap? Adalah hal-hal sepele cenderung berakhir dengan saling mengancam. Perang kata-kata dan batin tidak terhindarkan.

Bisa mengancam dengan diam, bahkan terkadang bisa lebih buruk memberikan ancaman yang bersifat psikologis dan kekerasan fisik.

Apa artinya pasangan tersebut belum bisa saling menerima apa adanya. Secara sederhana, perasaannya hanya modus dan tidak tulus.

Ancaman tidak terasa dalam rumah tangga namun berbahaya adalah gaslaigthing, kekerasan verbal. Segera perbaiki sebelum semuanya sama-sama bebal dan lebih parah. 

5. Bertengkar Karena Cueknya Sangat Terlalu dan Tidak Peduli 




Benarkah diam itu emas atau justru suasana semakin memanas? Ketika pasangan saling mendiamkan ini justru ada kemarahan begitu dalam, ada luka yang sulit dieja dengan kata-kata. 

Taukah kau apa itu nyesek? Adalah saat bersama kamu lebih mementingkan diri sendiri tanpa menanyakan pendapat atau keinginannya. Cenderung memaksa si dia untuk bisa mengabulkan keinginanmu tanpa memperhatikan situasi dan kondisi. Nyesek 'kan?

Bisa dikatakan, kau sudah tidak memikirkan perasaannya lagi, ingin menang sendiri tanpa ada yang mau mengalah.


Apasih susahnya? Sesekali cobalah mengalah agar setiap pasangan merasa masih dihargai. Merasa masih penting satu dengan yang lain




Satu hal yang jarang dibayangkan pasangan menikah sebelumnya adalah rumah tangga tidak seindah fiksi. Awalnya begitu indah, penuh harapan dan impian, kemudian saat berjalan ada lelah menghampi dan jengah menemani.

Hari-hari tidak lagi romanstis seperti saat pertama jumpa. Kenyataan hidup menyapa, segalanya bukan telenovela.  Panasnya menteri sumua orang ikut merasakannya, panasnya hati tanggung sendiri. 

Sebuah hubungan akan menjadi indah dan penuh keberkahan, bila pasangan itu saling menggenapi dan melengkapi. Sebanyak apa menemukan kesalahan pasangan tidak akan pernah cukup, justru pasti berakhir kecewa.

Bahagia itu pilihan bukan pemberian, hanya bisa direngkuh dengan satu jalan saling memahami dan menggenapi dalam setiap hubungan.

Apakah penting siapa yang salah jika berakhir bubrah? Lebih baik saling mengalah agar kembali indah.  

Sebuah egoisme jangan biarkan menjajah hubungan pernikahan yang sudah dibangun dengan air mata dan doa suci. Apapun yang terjadi, selalu cari solusi dan komunikasi. 


Bagaimana menurut agan dan sista?Mungkin punya pertanyaan atau ingin menambahkan tentang sebuah hubungan, silahkan diskusikan di sini, yuk! Belajar Bersama bisa dan terimakasih.


Sumber : Opini pribadi
Bebeb Admin
Bebeb Admin Admin Bebebs Belajar Bersama Bisa Comunity

Post a Comment for "Rumah Tangga Sering Bertengkar? Inilah 5 Tanda Pasangan Egois dalam Membina Keluarga, Apa Saja?"