Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Mama Muda Mendapatkan Pelecehan Verbal dari Suami, Apa Solusinya?

Hati ke Hati Seputar Mama Muda dan Sista 




Wajarkah bila suami menjelek-jelekan istri didepan banyak orang meski dibungkus dengan bercanda? Lebih menyakitkan lagi, semua orang akan ikut menertawakannya.

Semisal suamimu menceritakan kesalahan yang pernah kamu buat didepan teman atau keluarga. Mungkin itu terdengar lucu dan bisa membuat orang tertawa. 

Pertanyaannya adalah bagaimana jika sikap itu sebaliknya. Kamu menjadi objek tertawaan, malu kan? 

Terkadang hal sepele seperti suami malas diajak ngobrol karena istri dianggap lemot atau tidak nyambung. Padahal kita sudah sekuat tenaga ingin bisa   bicara berlama-lama menghabiskan waktu denganya. 

Saat apapun yang dilakukan menjadi salah, apa yang bisa dilakukan selain diam dan menangis? Sakitnya disini, didalam hati. Jika sudah demikian apa yang harus dilakukan? 


1. Bersikap Tegas Bukan Ngegas 


Siapa yang nyaman hidup berdampingan dengan orang yang kerap meremehkan setiap waktu? Sekalipun itu dibungkus dengan humor yang justru mengundang banyak orang. 

Oleh karena itu bersikap tegas bukan ngegas untuk bisa merubah keadaan. Dengan hanya diam dan menangis tidak merubah keadaan. 

Rumus sederhana adalah jika kamu ingin dihargai maka hargai dirimu sendiri. Kenali siapa kamu, berdamai dengan diri sendiri dan bersikap tegas. 

Jangan biarkan suamimu semakin jatuh terjerembab melakukan gasligthing yang bisa berakibat buruk baik padanya dan dirimu sendiri. 

Kriwikan jadi grojokan, hal kecil lama-lama bisa menjadi masalah besar. Resiko terburuk rumah tangga berantakan. Berpisah bukan solusi utama, karena semuanya bisa lebih buruk. 

Bolehlah  sedikit marah hanya jangan  kasar. Jangan pula membalas melakukan hal yang sama dengan menjadikan suamimu bahan lelucon. 

Bersikap ngegas justru membuat rasa meranggas. Apalagi jika sikapmu tidak berubah dan kemudian hari menikah lagi, kemungkinan besar akan mendapatkan perlakuan yang sama. 

2. Kembangkan Diri dan Tingkatkan Produktifitas


Bodo amat apa yang dikatakan orang tidak bisa menambah atau mengurangi kwalitas dirimu sendiri. Kamu sendiri yang bertanggung jawab atas dirimu sendiri. 

Mulai perbanyak membaca buku-buku, website, blog , perbanyak informasi, berkomunitas positif dan tingkatkan produktivitas. 

Mengikuti banyak pelatihan, seminar dan mengembangkan potensi diri untuk meraih prestasi bisa lebih survival dalam berbagai macam situasi dan kondisi. Demikian juga pasangan akan lebih menghargai dan mau mengerti. 

Setiap  prestasi yang kamu raih akan membuat semakin survive. Tidak peduli tetap bertahan dengan pasangan atau berpisah, paling tidak kamu bisa berdiri di atas kaki sendiri. 

3. Bagun Komunikasi dari Hati ke Hati 


Seyognya sebelum mengambil keputusan, bagun komunikasi secara baik terlebih dahulu. Bicara dari hati ke hati dengan pasangan. Cari solusi yang terbaik.

Ingatlah pasangan menikah itu saling melengkapi dan menggenapi. Bukan saling menuntut. 

Suami bukan dewa yang selalu Maha Benar, pun juga kamu. Pasti ada kurangnya. Membangun jalinan komunikasi secara baik segalamya lebih mudah dan indah. 

Selama dalam batasan wajar, kiranya boleh diterima. Tapi bukan berarti juga dibiarkan. Kecuali sudah lewat batas, lain ceritanya. 

Apapun itu, bersikap tegas, lugas dan jadi dirimu sendiri. 

Apa Kesimpulannya?



Pelecehan verbal apapun alasannya tidak dibenarkan dalam membina hubungan rumah tangga. Tidak peduli dibungkus sekedar canda atau pelecehan verbal secara langsung. 

Baik saat berdua empat mata apalagi didepan orang banyak. Pelecehan verbal dalam rumah tangga jauh lebih berbahaya dari KDART.

Karena bisa merusak mental dalam waktu jangka panjang. Tidak terlihat tapi unsur kerusakan mental lebih tinggi. Beberapa kasus bahkan bisa menyebabkan orang meninggal dunia. 

Khususnya untuk para Mama Muda yaitu usia 10 tahun pertama pernikahan. Ujian dan percobaan memang harus dilewati. 

Jika lolos 10 tahun pertama pernikahan, biasanya hubungan akan langgeng. Karena sudah bisa sama-sama saling melengkapi. 

Terakhir jangan lupa luruskan niat, membangun pernikahan karena Tuhan Yang Maha Esa. Perbanyak incanation ( doa ) agar spiritualitas lebih kuat. 

Bagaimana Sahabat Bebebs punya pendapat lain? Yuk diskusikan disini. Bersama Bercerita Bisa dan Terimakasih.
Kanya Anantasya
Kanya Anantasya Menulis agar tetap waras

Post a Comment for "Mama Muda Mendapatkan Pelecehan Verbal dari Suami, Apa Solusinya? "